dengarkan musik



Minggu, 15 Juni 2014

AJAL YANG TERTUNDA

            Kenalkan namaku  Idya (singkatan dari namaku), disini aku akan membagi sedikit pengalan hidupku.
Berawal dari masa libut mama membawaku kerumah mama lina, mama lina adalah saudara dari mamaku, mama lina sangat baik kepadaku karena dari kecil setiap libur  mama membawaku pada mama Lina (samaran) mama lina sudah aku anggap sebagai mamaku sendiri begitupun dengan om Hendra (samaran) sampai- sampai aku memanggil mereka dengan mama dan bapak,  mama lina dan bapak hendra memiliki 3 oaran anah yaitu rani, riyo,dan yang bungsu adalah tiyo. yah saat itu adalah saat dimana aku tinggal bersama mereka, aku bermain dengan sepupu-sepupuku aku masi ingat saat itu aku duduk di bangku kelas 2 SD,
Tiap pagi aku berangkat ke sekolah bersama tetangga mama lina yang secara kebetulan satu sekolah denganku kami kesekolah megendarai sepeda, begitun pulang dari sekolah, karena jarak antara rumah dan sekolahku itu sangat jauh bahkan tidak dapat di tempu henya dengan berjalan kaki, hal itu aku lakukan selama aku tingal di rumah mama lina.
Tibalah hari dimana kami akan menerima rapor dan semua siswa di wajibkan dating bersama orang tua mereka, yah karena aku tinggal bersama mama lina, beliau tidak bisa dating karena belia juga harus menerima rapor anak-anaknya di sekolah, karena kami tidak satu sekolah, makanya aku dating sendiri, tapi untunglah aku memiliki tante di sekolah jadi aku bisa menggambil raporku melalui dirinya.
Dimasa libur aku lalau bersama mama lina dan keluarganya, aku sering merenung sendiri dan menagis melihat kebahagian dari mama lina dan keluarganya walau mereka menggangap aku sebagai anaknya sendiri tapi aku juga ingin merasakan pelukan dari mama kandungku dan ayahku, setiap pagi aku menemani mama lina mencari ikan begitupun dengan 3 orang anaknya, itulah yang kami lakukan setiap hari kami pulang kerumah menjelang magrib.
Pada saat kami sampai dirumah kami membersihkan badan sedangakan mama lina membersihkan ikan yang di dapatnya untuk dijadikan sebagai santapan makan malam nanti, tiap ajam makan tiba aku sering berjauhan dengan mereka apabila sedang makan karena aku gak makan ikan dan, tapi malam itu aku gak napsu makan dan rasanya badanku retsa sakit semua, tapi aku tidak mengatakannya kepada mama lina karena aku mersa itu karena kelelahan, jadi aku memutuskan untuk tidur lebih awal tapi semua itu sia-sia karena kepalaku beitu sakit, aku menagis ambil memanggil- manggil mamaku dengan suara yang berbisik karena takut ketahuan dengan mama lina dan yang lainnya, tak lama kemudian aku tertidur dan paginya aku terbagun ternyata sudah banayak orang di sekelilingku, aku sempat kaget dengan kedatangan mereka semua, mama lina sendiri ada di sampingku sambil menagis, aku bertanya ini ada apa kenapa banyak orang, mama lina menjawab kamu sakit nak tadi malam kamu sempat tak sadarkan diri kami semua khawatir dengan keadaan kamu, tapi sekarang syukurlah kamu sadar, kenapa kamu tidak bilang kepada kami kalau kami sakit, mama akan merasa bersalah kepada mamau  jika terjadi sesuatu kepada kamu, aku minta maaf mama tapi aku tidak mau merepotkan kalian terus...
Mama lina begitu khawatir kepadaku, sayangnya mereka tidak bisa menyapaikan hal ini kepada mamaku karena mama sangat jauh dan padsaat itu belum ada yang namanya hp. Karena aku memiliki penyakit asma, makanya mama lina tidk igin meninggalkan aku sendiri, kadang yang menjagaku sepupuku jika memang mama lina harus pergi,, hari itu gilran tiyo yang menjagaku, dai hanya makan di sampingku karena banyak makan untukku yang di berikan olah tetangga-tetangga mama lina, karena tiyo adalah anak yang bandel dia meninggalkan aku sendiri disaat aku tertidur ia pergi bermain dengan teman-temannya. Keika mama lina mengetahui msalah itu mama lina marah kepada tiyo, tiyopun melawan mamanya karena dia adalah anak yang bandel dari 2 saudaranya makannya dan tiyo berkata Idya hanya pura-pura sakit, dia cumin pegen di erhatikan makannya dia berpura-pura sakit, aku yang mendegar ungkapan tersebut sangat sedih dan menagis…
Saat itu tiyo tidak lagi di perca untuk menjagaku dan juga dia tidak diperbolehkan memakan makann yang ada disampingku, tapi dia sering minta kepadaku, makannya aku berikan lagiyan aku juga tidak terlalu napsu dengan makan juka aku sakit. Pagi ini mama lina yang menjagaku dan ada seorang teman tante lina yang menjugku, tapi entah mengapa aku takt dengan belia seketika badanku pun bergetar dan aku melihat sosok aneh di belakang orang ersebut mama linapun memanggil Rani anaknya , karena saat itu masi pagi dan aku di beri makan oleh mama lina tapi bubur itu tak dapat masuk kedalam tenggerokanku, setia rani menyuapiku pasti bubur tersebut k muntahkan kembali, rani membisikan di telingaku “bahwa aku tidak boleh takut dengan tema mama lina dan jagan pernah menatap matanya” aku ahanya mendegar apa yang dikatakan rani tapi mataku tak nisa ku hilangkan dari pandagan wanita paruh baya tersebut multkupun tak bisa berkata apa-apa aku terasa bisu badanku pun tak dapat aku gerakkan seditpun.
Setelah wanita paruh baya tersebut pergi akupun tersadar dan mengatakan apa yang terjadi padaku kepada mama lina dan rani, mereka mengatakan lain kali kalau orang tersebut dating lagi kamu jangan pernah mau menap matanya bahkan jika perlu kamu baca ayat kursi. Aku tidak mengerti dengan apa yang meraka katakana, mengapa aku tidk boleh menat matanyya, mama lina pun menjelaskannya kepadaku, hingga akhirnya aku dapat megerti,.. tiba-tiba kak riyo dating dan berkata jaga idya baik-baik dia suda sampai di rumahnya, akupun merasa ketakutan, mama lina menyimpan gunting  dan sebuah Al’quran disampinku, aku  menagis memanggil-manggil mamaku, mama lina berkata kamu sabar nak mama kamu insyaAllah besok akan dating karena kakamu riyo tadi dating ke wartel dan menelpon mamamu, sebenarnnya aku tak boleh menagis terlalu lama karena bisa saja asmaku kambu kembali,, tapi aku tidak pedulu aku terus saja menagis memanggil-manggil mama, yah hal yang ditakutkan mama lina pun terjagi tiba-tiba asmaku kambu kebali dan aku melihat sosok wanita paru baya tersebut berada di langit-lagit rumah.
Aku minta maaf sebelumnya tapi setelah kejadiyan sore itu aku tidak tau lagi apa yang terjadi secara detainnya , yang aku tau hanyalah aku sudah tertutup oleh kan panjang, hari itu dimana mama lina berkata mamaku akan dating menjemputku, ternyata hari itu menjadi hari mama di tunggu untuk memakamkan aku, berita kematiyanku katanya telah tersebar, tapi sebelum  semua orang terdekat mama dan ayahku dating, yang dating baru para tentangga mama lina kare pada saat itu menjelang subuh, katanya saat asan subuh di kumandangkan muncul sosok laki-laki tua memakai pakaiyan putih yang bersih dan begitu bercahaya, semau  orang terkejut dengan kedatagan orang tersebut karena katanya mereka belum perna melihat orang tersebut disekitar mereka tapi sosok lelaki itu dating di sambingku dan berkata anak ini masi bisa di selamatkan raganya masi ada disini, semua orang yang ada di tempat itu terkejut mendagarkan paparan lelaki tua tua tersebut, katanya lelaki tua tersebut berkata bahwa “Tolong bacakan ayat suci Al-Qur’an, kare anak ini masi ingin hidup tapi ada sosok mahluk lain yang mau mengambil raganya” . Sambil orang-orang membaca ayat suci al-    Qur’an lelaki itu memegang ibu jari kaki kananku, beberapa orang bertanya-tanya kenapa laki-laki itu berkeringat padahal hanya memegang ibu jari kakaiku, setelah beberapa saat kemudian katanya hembusan nafaskupun kebali dan sosok laki-laki tua tersebut  berkata bawa “Biarkan anak ini beristirahat jangan ada yang menggangunya dia perlu istirahat dia kelelahan” setelah megucakan hal tersebut sosok lelaki tua itu pergi, karena mam lina belum sempat mengucapkan erima kasih, mama lina berniat untuk megucapkan terima kasih tapi setelah keluar dari pintu rumah mama lina tak melihat satu orangpun yang ada diluar padahal pada saat itu sudah mulai terang tapi mama lina tak melihatnya lagi bahkan ada yang berkata bahwa orang tersebut kemungkinan adalah Malaikat karena tba-tiba dating dan pergi dan tak satupun warga yang ada di rumah mama lina yang megenalinya.
Matahari pagipun telah terbit aku terbagun dari tidurku, ternyata mamaku telah ada di sampingku sambil menagis, aku langsung bagun dan memeluk mamaku, aku berkata bahwa aku sangat rindu kepada mama, dan mama berjanji kepadaku untuk tidak meninggalkan aku lagi. Setelah beberapa hari di rumah mama lina mama megajakku untuk pulang kerumah kami, akupun pergi bersama mama.
Setelah kejadian itu mama tak perna mau meninggalkan aku, bahkan jka aku terluka sedikitpun mama tak mau aku merasakan sakit. Dan mama tak ingin kejadian yang sama terjadi lagi kepadaku, dan satu hal yang megejutka semua keluargaku penyakit asmaku tak pernah muncul lagi padahal sebelum kejadiyan itu hamper tiap bulan aku kena asma, dan juga sekarang mama hanya mengarap kebun peninggalan kakek untuk mama, dan tiap pulang dari sekolah aku sering main kekebun… kalau dulu aku kekebun itu dimarai sama mama karena aku orangnya bandel suka manjat-manjat pohon tapi sekarang mama tak marah lagi yang jelas aku manjatnya jagan terlalu tinggi karena mama takut aku jatuh.
“Mama aku menyangimu selamamnya dan tak satupun didunia ini yang bisa menggantikanmu di hatiku I LOVE YOU MOM”


Ini adalah kisa nyata jika ada kesalah kata mohon maaf, dan juga mohon maaf jika saya menyamarkan beberapa nama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar